PAMEKASAN, EXSPOSEDID – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Lapas Kelas IIA Pamekasan memberikan Remisi Umum dan Remisi Dasawarsa kepada ratusan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Minggu (17/8/2025).
Dari jumlah tersebut, 14 orang dinyatakan langsung bebas setelah memenuhi persyaratan administratif dan substantif, di antaranya berkelakuan baik, aktif mengikuti pembinaan, serta telah menjalani minimal enam bulan masa pidana.
Remisi ini merupakan amanat UU Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan, yang menekankan pentingnya pembinaan dan penghargaan bagi narapidana yang menunjukkan perubahan positif.
Data Penerima Remisi Lapas Pamekasan 2025:
Remisi Umum I: 538 orang (pengurangan 1–6 bulan)
Remisi Umum II (langsung bebas): 10 orang
Remisi Dasawarsa I: 601 orang (111 orang mendapat 3–85 hari, 490 orang mendapat 3 bulan penuh)
Remisi Dasawarsa II (langsung bebas): 4 orang
Bupati Pamekasan Dr. KH. Kholilurrahman, SH, M.Si menyerahkan remisi secara simbolis usai memimpin upacara bendera di Pendopo Agung Ronggosukowati.
Membacakan sambutan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI Agus Andrianto, Bupati menegaskan bahwa remisi adalah bentuk penghargaan negara bagi napi yang berkomitmen berubah.
“Remisi adalah bentuk penghargaan negara bagi narapidana yang berkomitmen memperbaiki diri. Melalui remisi, kita ingin memotivasi warga binaan agar disiplin, mengikuti pembinaan dengan sungguh-sungguh, serta menyiapkan diri kembali ke masyarakat secara bermartabat,” ujarnya.
Kepala Lapas Kelas IIA Pamekasan Syukron Hamdani menambahkan, remisi bukan sekadar pengurangan masa hukuman.
“Ini adalah penghargaan atas komitmen warga binaan menaati aturan, berperilaku baik, dan serius mengikuti pembinaan. Semoga menjadi motivasi untuk berbenah dan kembali sebagai pribadi produktif,” tegasnya.
Sementara itu, salah satu penerima remisi bebas, AS (66), napi kasus pembunuhan yang telah menjalani hukuman 8 tahun 7 bulan, mengaku sangat bersyukur.
“Alhamdulillah, saya bersyukur. Remisi ini hadiah kemerdekaan terbesar dalam hidup saya. Saya ingin kembali ke keluarga, bekerja, dan tidak mengulangi kesalahan,” ungkapnya penuh haru. (ril)